gunalam

Minggu, 14 Juli 2013

Drama


Jalan hidup kita sudah terencana.
Kisah sejarah hidup kita sudah tertulis.

Adegan-adegan hidup kita sudah terskenario.
Hidup kita panggung sandiwara.

Sang sutradara ingin kita berperan yang terbaik.
Sebagai apa kita berperan?
Hendaklah sungguh-sungguh melakonkan dengan baik.
Agar dikemudian hari, mendapat penghargaan atau piala kemenangan.

Jadi pemimpin, perankan pemimpin yang baik.
Jadi petugas hukum, jadilah petugas hukum yang baik.
Jadi maling, jadilah maling yang baik dan profesional.
Jadi penjahat, jadilah penjahat terbaik di bidang kejahatan.
....
ups!
sepertinya ada yang janggal?
...
Ya, tentu saja kita gak akan terima dengan dua kalimat terakhir di atas. Masa sih yang jahat kudu jahat terus? harus profesional lagi..? ajaran cap apa itu..?

Tapi itulah akibatnya jika kita yakin kalo kehidupan ini adalah panggung sandiwara yang ceritanya sudah tertulis entah di mana.
Kita ini hanya menjalankan peran sesuai skenario dan arahan sutradara.
Namanya maen drama, ya harus berperan baek dong.. sesuai peran yang ditetapkan.
Jadi orang baek... ya harus bener-bener menghayati sebagai orang baek.
Jadi tokoh antagonis.. ya harus bener-bener menyebalkan. dan seterusnya.

hahaha.. knapa..?
pasti lo ingin buru-buru membantah pendapat di atas kan? hehe..
sama bro!

masa sih kita ini hanya aktor aktris yang melakonkan peran yang sudah tertulis? masa sih semua ini sandiwara?
Kalo ini sandiwara, tentu pemeran terbaeklah yang akan mendapat penghargaan. Tokoh utama yang memerankan karakter pahlawan, jika dia baek melakonkannya.. wajar bila dapat penghargaan ato piala.
Demikian juga tokoh penjahatnya, jika dia benar-benar menghayati peran jahatnya, dan melakonkannya dengan baek.. tentu bisa dapat penghargaan piala kemenangan.

Tapi.. yang kita dengar kan tidak begitu.
Hanya tokoh baek yang dapat piala surga. Tokoh jahat dapat siksa neraka.
*katanya

loh... kok?
aturan yang namanya drama ato sandiwara itu yang perannya baek yang dapat piala.
Kalo perannya jahat, tapi berusaha jadi tokoh baek,,, bukankah itu tidak sesuai skenario? bahkan melawan sutradara?

hehe.. muter-muter kan.
Artinya mungkin saja pendapat bahwa kehidupan ini tak lebih adalah Panggung Sandiwara yang ceritanya sudah tertulis.. adalah kurang tepat.

Lalu yang tepat ato benar itu kek gimana..?

*maaf, tulisan ini  bukan hendak menyediakan jawaban. Tapi sebagai bahan renungan untuk kita terus belajar. 

gunalam itu adalah upaya setiap penganutnya, sendiri-sendiri atau bersama-sama untuk mencari dan menemukan ketepatan dan keadilan hubungan antara sesama makhluk, alam semesta, dan dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar