gunalam

Sabtu, 09 Juni 2012

Negeri Diatas Angan

Terlahir dalam keluarga religius yang taat, Joko Sabar tumbuh menjadi pribadi yang religius dan taat pula. Dia sangat membenci kejahatan. Dia bercita-cita ingin memberantas kejahatan dari negerinya tercinta. Demi mencapai cita-citanya tersebut, dia masuk kepolisian, karena dia menganggap polisi adalah garda terdepan untuk memberantas kejahatan.

Karena semangatnya yang tinggi ingin memberantas kajahatan dan membela kebenaran, Joko Sabar mohon ijin orang tuanya untuk mengganti namanya menjadi Joko Bener sebelum masuk kepolisian. Tanpa banyak rintangan diapun diterima di kepolisian.

Tentu saja, karena semangatnya yang menggebu, religius, tanpa kompromi, tanpa pandang bulu dalam menegakkan hukum.. Joko Bener karirnya menanjak naik bak roket. Singkat cerita Joko bener mencapai jabatan tertinggi di kepolisian, sesuai yang dia cita-citakan.

"demi Tuhan yang nyawaku ada digenggamanNya.. aku bersumpah akan membersihkan negeri ini dari segala bentuk kejahatan !!!", sumpah Joko Bener saat diangkat jadi kepala kepolisian.

Benar saja.. Joko Bener bekerja sangat keras dan tegas dalam menegakkan hukum. Apapun bentuk kejahatan dia berantas tanpa pandang bulu. Maka dalam waktu singkat, masyarakat merasakan hasilnya. Diapun banyak mendapat pujian, banyak mendapat penghargaan. Luar biasa...

Karena kerja penegakan hukum yang konsisten, lambat laun negeri itu benar-benar sangat tentram dan aman. Tak terdengar lagi berita atau cerita tentang kejahatan. Sangat-sangat aman.. bahkan bila kita parkir motor sembaranganpun, berhari-hari disana tak akan hilang. Barang bawaanmu tertinggal disuatu tempat, dijamin tak akan hilang. Keluar malam jam berapapun, kau akan aman. Bahkan pagar dan pintu rumah-rumah tak perlu lagi dikunci.. Saking amannya..

Begitu seterusnya, hingga mungkin masyarakat sudah lupa apa itu kejahatan. Koran dan Tabloid yang khusus memuat berita kriminal sudah pada tutup, karena tak ada lagi yang diberitakan. Perusahaan gembok dan Kuncipun gulung tikar, nampaknya masyarakat sudah tidak merasa butuh Kunci dan Gembok lagi. Kantor-kantorpun mempensiunkan para Satpam, karena itu adalah pemborosan.

Di kantor-kantor polisi semua nampak menjemukan. Para polisi datang kantor, duduk-duduk nonton tv, main hape, internetan, olah raga... dll mengisi waktu luang. Tak ada lagi laporan-laporan kejahatan. Telpon pengaduan masyarakat tak lagi berdering.

Negeri itu benar-benar menjadi negeri yang diimpikan oleh Joko Bener. Tidak ada lagi Kejahatan.


Kondisi ini berlangsung lama.. hingga rakyat negeri itu benar-benar tidak tau lagi apa itu kejahatan. Hingga pada rapat akbar parlemen menyimpulkan, bahwa negeri itu sudah tidak membutuhkan polisi lagi. Lalu pemerintahpun mempensiunkan seluruh anggota kepolisian, termasuk Joko Bener.

"kenapa jadi begini.. kita kerja keras memberantas kejahatan, tapi setelah kejahatan itu lenyap,,, kita malah jadi pengangguran kek gini...", gerutu mantan polisi anak buah Joko Bener.

"iya, ini gara-gara Pak Joko Bener tuh.. yang sangat tegas dan konsisten berantas kejahatan.. sampe lenyap semua.. jadi kek gene deh..", timpal mantan polisi yang lain.

"kalo kita nganggur kek gene, mana cukup uang pensiun kita ngidupin keluarga..? belum lagi tuh para satpam, udah lama pada nganggur. para pekerja pabrik gembok juga dah nganggur.. ckckck.."

"kalo begeto, kita harus datangi Pak Joko Bener.. ini semua terjadi gara-gara dia..!"

"iya..!"

"iya.. ayo kita demo kesana..!"

Di rumahnya yang sederhana, Joko Bener menerima keluh kesah para mantan anak buahnya. Bahkan banyak surat dari anak buahnya yang datang dari seluruh negeri. Isinya semua mengeluh jadi pengangguran, mereka bingung tak ada kerjaan. "jangankan mereka.. lha wong saya sendiri juga bingung...", batin Joko Bener.

Joko Bener tertunduk mendengarkan semua keluh kesah mantan anak buahnya itu. sekali-kali matanya terpejam, dahinya berkerut. Entah berapa kali dia menarik napas panjang, lalu menghelanya...
Dadanya terasa sesak.. Dia termenung... seolah-olah tak perduli sekeliling..

Lama dia termenung diam.. entah apa yang dipikirkan..
keluh kesah anak buanyapun telah lama berhenti... semua diam.. mencari atau menunggu jawaban..

Tiba-tiba.. dengan perlahan... Joko Bener bangkit dari duduknya.. berdiri.. lalu berkata dengan lantang:

"kita harus ciptakan kejahatan !!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar